Sunday, April 3, 2016

Berpikir Induktif dan Berpikir Deduktif



Berpikir Induktif
1.      Generalisasi
Paragraph ini dimulai dari suatu hal yang khusus lalu disimpulkan di akhir paragraph.
Contoh Paragraf :
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM kembali menuai kritikan. Hal ini karena kenaikan ini akan memicu kenaikan harga – harga barang pokok serta tarif angkutan. Terutama harga barang – barang sembako yang menjadi kebutuhan utama yang melambung tinggi setelah kenaikan BBM. Begitu pula dengan kenaikan tarif dasar angkutan, listrik, gas, dan lain –lain. Oleh karena itu, rakyat menolak kenaikan BBM karena banyak membawa masalah bagi rakyat.
2.      Analogi
Paragraph analogi adalah paragraph yang membandingkan 2 objek dengan menyamakan hal tertentu pada objek yang lainnya.
Contoh Paragraf :
Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi
3.      Hubungan Kausal
Paragraph ini diawali dengan memamparkan hal-hal khusus yang berupa sebab-sebab, kemudian disimpulkan pada bagian akhir yang merupakan akibat dari sebab itu.
Contoh Paragraf :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Berpikir Deduktif
1.      Silogisme Kategorial
      Paragraph ini dikembangkan dengan silogisme kategorial yaitu, silogisme yang premis mayornya berupa kategorial dan menjadi predikat. Sedangkan premis minornya menjadi subjek.
Contoh Paragraf :
Semua professor yang ada di dunia ini pasti sangatlah pandai. Kepintaran mereka sudah tidak diragukan lagi karena sudah terbukti dari elar yang mereka sandang. Sementara itu, Aria adalah seorang professor. Jadi bisa dikatakan bahwa Aria adalah orang yang sangat pandai.
2.      Silogisme Hipotesis
Paragraph ini menggunakan pola silogisme kategorial, yaitu silogisme yang premis mayornya berupa argument atau pendapat.
Contoh Paragraf :
Pemerintah sudah memberitahu apabila hujan turun lebat Jakarta akan banjir. Ternyata hari ini hujan turun lebat. Maka Jakarta akan banjir.
3.      Silogisme Alternatif
Paragraph ini dikembangkan dengan pola silogisme alternative, yaitu silogisme yang premis umumnya merupakan sebuah pilihan.
Contoh Paragraf :
Karena badannya yang besar, orang-orang bingung apakah budi pelajar SMA atau pelajar SMP. Ternyata, budi di SMA Teladan. Oleh karena itu, Budi bukanlah pelajar SMP.

No comments:

Post a Comment