Thursday, June 4, 2015

Teknologi Yang Berkembang Pesat

 Dampak Teknologi Yang Pesat Pada Perubahan Organisasi


Dewasa ini teknologi informasi dan sistem informasi berkembang sangat pesat. Teknologi informasi semakin canggih dan dapat diandalkan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara organisasi, individu dan juga sosial. Peran aplikasi teknologi informasi saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus menjadi tempat bergantung para penggunanya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah membawa banyak perubahan organisasional dalam berbagai area seperti struktur, otoritas, kekuatan, tugas dalam pekerjaan, jenjang karier karyawan, supervisi, serta pekerjaan manager. Teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak pada individu dalam pekerjaannya. Teknologi informasi telah menguntungkan untuk menganani masalah manusia dan sosial.
Perkembangan Teknologi Informasi khususnya internet yang berkembang pesat, mengubah pola penggunaan internet dari sebuah alat bantu menjadi gaya hidup (life style) dilingkungan masyarakat. Kemudahan akses jaringan internet dengan bantuan piranti elektronik yang mendukung seperti smartphone dan ipad turut mendukung evolusi pola penggunaan teknologi informasi pada masyarakat.
Yang perlu menjadi catatan besar disini adalah, apalah teknologi informasi hanya memiliki pengaruh positif?
Pada kenyataannya, selain berbagai hal positif yang dapat diambil dengan memanfaatkan teknologi informasi, terdapat pula berbagai dampak negatif yang terjadi. Teknologi informasi yang merambah seluruh kalangan dalam masyarakat mengharuskan diperlukannya kontrol yang tepat agar teknologi informasi dapat dipergunakan dalam koridor yang seharusnya. Dalam dunia maya, isu permasalahan kejahatan (cybercrime) juga turut mendapatkan perhatian besar. Kasus kejahatan seperti pembajakan software secara ilegal, sampai dengan permasalahan kesehatan yang menjadi efek negatif dari teknologi informasi. Dalam dunia maya, tindakan kriminal dapat dilakukan secara cepat tanpa melalui kontak fisik dengan korbannya. Kasus kecanduan internet khususnya pada generasi muda juga dilaporkan semakin meningkat.
Makalah ini akan mencoba membahas pengaruh teknologi informasi pada organisasi, individu, dan masyarakat. Sehingga diharapkan pembaca akan mendapatkan gambaran komprehensif manfaat positif maupun negatif dari implementasi penggunaan teknologi informasi khususnya internet.

Rumusan Masalah
 
1. Apa yang dimaksud teknologi informasi dan sistem informasi ?
2. Bagaimana peranan teknologi informasi dan sistem informasi ?
3. Apa dampak teknologi informasi pada tingkat organisasi, individu dan sosial ?
4. Bagaimana menganalisis dampak positif teknologi informasi pada tingkat organisasi melalui Model Porter (Five Force Model) ?
5. Bagaimana menganalisis dampak negatif teknologi informasi pada tingkat organisasi melalui Model Porter (Five Force Model) ?

Tujuan Penelitian
 
Adapun tujuan dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1 Tujuan umum :
a. Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi dan sistem informasi.
b. Untuk memahami peranan teknologi informasi dan sistem informasi.
c. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh teknologi informasi pada organisasi, individu dan sosial.
1.3.2 Tujuan khusus:
a. Untuk melengkapi tugas terstruktur dalam mata kuliah Teknologi Informasi untuk Bisnis.
b. Untuk memahami lebih rinci dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh teknologi informasi pada tingkat organisasi melalui Model Porter (Five Force Model).

Sistematika Penulisan
 
Bab IPendahuluan :
Dalam pendahulan, terdapat latar belakang teknologi informasi, rumusan masalah, dan juga
tujuan penyusunan dan pembuatan makalah ini.
Bab II Pembahasan :
Dalam pembahasan, kami membahas pengertian dan peranan teknologi informasi dan SI.
Kami juga menjelaskan dampak TI pada tingkat organisasi, individu dan sosial, kami sertakan
juga analisis melalui pendekatan Model Porter.
Bab IIIPenutup :
Dalam bagian penutup, kami memberikan kesimpulan atas pembahasan pada makalah kami.

Pengertian Teknologi Informasi dan SI
 
Secara umum, menurut Turban (2005:3) teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya, meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan. TI mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dan kemudian informasi disebarkan untuk tujuan tertentu, Alter (1992).
Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi

Peranan Teknologi Informasi dan SI
 
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan terhadap teknologi informasi dan sistem informasi semakin meningkat. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi ini telah mengubah pola ekonomi, pola hidup dan juga cara melakukan bisnis secara signifikan. Teknologi Informasi di dalam kontribusinya memberikan dukungan kepada berbagai sektor kehidupan masyarakat berupa peningkatan efisiensi serta produktivitas. Saat teknologi informasi semakin dibutuhkan, maka teknologi informasi akan semakin berperan.
Pada umumnya peran teknologi informasi di dalam organisasi difokuskan pada persoalan teknis seperti bagaimana memperbaiki kinerja operasional, atau bagaimana teknologi informasi digunakan sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan.
Beberapa peranan teknologi informasi, menurut Abdul Kadir, antara lain:
  1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
  2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
  3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Beberapa peranan sistem informasi, menurut Alter (1992), antara lain :
  1. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas (otomasi).
  2. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
  3. Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
  4. Mengintegrasikan subsistem-subsistem

    Dampak Teknologi Informasi
Dampak teknologi bagi individu, organisasi dan masyarakat (sosial) tidak dirasakan sebagai hal yang baru. Kini kita telah banyak mengetahui dan merasakan kelebihan dan kekurangan penggunaan teknologi informasi. Di bagian ini akan dilihat bagimana TI memberikan pengaruh. Dampak-dampak yang akan dijelaskan berikut ini lebih mengarah pada dampak dari software teknologi informasi.
i) Dampak TI pada organisasi
Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah membawa banyak perubahan organisasional dalam berbagai area, antara lain:
a. Struktur organisasi, otoritas, kekuatan
TI memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer, perluasan pengendalian (banyak karyawan untuk tiap supervisor), dan pengurangan jumlah manajer serta tenaga ahli. Maka akan semakin sedikit tingkat manajerial yang akan ada dalam banyak perusahaan, dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi. Hierarki organisasional yang lebih datar akan menghasilkan pengurangan dalam jumlah total karyawan, rekayasa ulang proses bisnis, peningkatan produktivitas karyawan, dan kemampuan karyawan di tingkat yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan di tingkat yang lebih tinggi melalui dukungan sistem informasi. Perkembangan terbaru dalam sistem terkomputerisasi mengubah struktur kekuatan dalam perusahaan.
b. Tugas dalam pekerjaan
Sebuah tugas dalam pekerjaan akan berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan tersebut. Dalam hal ini TI mengubah tugas dalam pekerjaan dan kumpulan kemampuan. Tanggung jawab pekerjaan penting tidak hanya karena berkaitan dengan stuktur perusahaan, tetapi juga karena berkaitan dengan kepuasan karyawan, kompensasi, status, dan produktivitas. Berbagai perubahan dalam tanggung jawab pekerjaan terjadi ketika restrukturisasi proses bisnis dilakukan, dalam hal ini diperlukan kemampuan komputer dalam tingkat yang lebih tinggi untuk para pekerja dan perlunya pelatihan ulang.
c. Jenjang karier karyawan
Peningkatan penggunaan TI dalam perusahaan secara signifikan dan dapat menimbulkan dampak tidak terduga atas jenjang karier. Telah banyak profesional berkeahlian tinggi yang telah mengembangkan kemampuan mereka melalui pengalaman selama bertahun-tahun, memiliki serangkaian posisi yang menghadapkan mereka pada situasi yang makin sulit dan rumit. Penggunaan e-learning dan tutorial inteligen dapat menjadi jalan pintas bagi pembelajaran ini karena memungkinkan pengangkapan dan pengelolaan penggunaan pengetahuan secara lebih efisien.
d. Supervisi
Fakta bahwa pekerjaan seorang karyawan dilakukan secara online dan disimpan secara elektronik menimbulkan kemungkinan adanya supervisi elektronik yang lebih besar. Supervisi jarak jauh lebih banyak menekankan pada pekerjaan yang diselesaikan dan lebih sedikit berkaitan dengan hubungan personal serta politik kantor. Dalam hal ini internet memiliki potensi untuk meningkatkan supervisi jarak jauh.
e. Pekerjaan manajer
Tugas yang paling penting bagi manajer adalah mengambil keputusan. TI dapat mengubah cara pengambilan keputusan dibuat, dan akibatnya juga mengubah pekerjaan para manajer. Bagi para manajer teknolog informasi memberi mereka waktu untuk keluar dari kantor dan masuk ke lapangan. Mereka juga dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk aktivitas perencanaan. Pengumpulan informasi untuk pengambilan keputusan kini dapat dilakukan secara lebih cepat melalui mesin pencari dari internet. TI mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi tahapan dalam proses pengambilan keputusan. TI juga dapat mengubah syarat kepemimpinan, contohnya komunikasi langsung yang biasanya dilakukan dapat digantikan oleh e-mail dan konferensi terkomputerisasi. Hal tersebut menyebabkan kualitas kepemimpinan yang berkaitan dengan kehadiran fisik akan berkurang. Kepemimpinan yang efektif dapat dianggap lebih berkaiatan dengan komunikasi berbasis komputer.
ii) Dampak TI pada individu
Teknologi informasi menimbulkan berbagai dampak pada orang (individu) dalam pekerjaannya.
a. Dampak Dehumanisasi dan Psikologis
Banyak orang merasa kehilangan identitas, atau dehumanisasi, akibat komputerisasi karena komputer mengurangi atau meniadakan elemen manusia yang hadir dalam sitem yang tidak terkomputerisasi. Teknologi seperti e-commerce memang bertujuan meningkatkan produktivitas, namun teknologi ternyata membawa pengaruh psikologis yang negatif seperti yang ditimbulkan oleh kehadiran internet yang memudahkan individu untuk bekerja di rumah atau berbelanja online melalui internet yang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis di rumah, hal tersebut menimbulkan pengaruh isolasi yang besar bagi individu yang akan berkembang pada psikologis individu yang merasa kesepian dan depresi. Web juga dapat menyebabkan web addict pada individu sehingga mengabaikan aktivitas social individu tersebut.
b. Kecemasan Informasi
Dampak negatif lain dari era informasi adalah kecemasan informasi, yaitu perasaan tidak nyaman yang ditimbulkan oleh kelebihan informasi. Seperti frustasi dengan ketidakmampuan untuk terus mengikuti jumlah data yang disajikan di kehidupan si individu tersebut.
c. Tekanan Pekerjaan
Peningkatan beban pekerjaan dapat memicu tekanan pekerjaan. Walaupun komputerisasi telah memberi manfaat bagi perusahaan, namun komputerisasi juga menimbulkan peningkatan beban kerja bagi individu (karyawan), karyawan akan merasa kewalahan dan merasa tidak nyaman, hal tersebut berpengaruh negatif pada produktivitas karyawan tersebut.
d. Video display, radiation exposure, penggunaan keyboard dalam waktu yang lama
Kontak ke terminal tampilan video (video display terminal) menimbulkan risiko terkena radiasi, yang berhubungan dengan kanker serta masalah kesehatan lainya. Penggunaan keyboard dalam waktu yang lama juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan individu seperti cedera otot, sakit punggung dan ketegangan otot lengan tangan serta jari.


iii) Dampak TI pada Masyarakat (sosial)
Teknologi informasi telah menguntungkan untuk masalah manusia dan sosial yang rumit, seperti diagnosis medis, instruksi dengan bantuan komputer, perencanaan program pemerintah, pengendalian kualitas lingkungan, dan penegakan hukum.
Beberapa manfaat TI untuk sosial, antara lain :
a. Peluang bagi orang yang memiliki keterbatasan
Integrasi berbagai teknologi kecerdasan tiruan, seperti pengenal suara dan penglihatan ke dalam komputer terutama ke dalam sistem informasi berbasis web, dapat menciptakan peluang pekerjaan baru bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan. Kini, orang yang memiliki keterbatasan dapat mengetik menggunakan keyboard yang dioperasikan melalui suara, dan mereka yang tidak dapat berpergian dapat bekerja dari rumah.
b. Perbaikan kualitas hidup
TI memiliki dampak signifikan atas kualitas hidup. Robot adalah hal yang makin umum dari dampak peningkatan kualitas hidup. Dengan diciptakannya robot perawat (nursebot) untuk rumah sakit, maupun robot-robot yang diciptakan untuk membantu aktivitas di pabrik-pabrik meningkatkan efisiensi organisasional. Dengan peningkatan efisiensi organisasional tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup sosial, seperti bertambahnya waktu luang bagi para pekerja, tempat kerja dapat diperluas dari bekerja berjam kerja seharian di sebuah lokasi terpusat menjadi 24 jam sehari dari lokasi mana saja.
c. Peningkatan dalam perawatan
TI telah membawa perbaikan besar dalam pemberian perawatan kesehatan, seperti diagnosis yang lebih baik dan cepat, memperlancar penelitian dan pengembangan obat baru, hingga pengawasan yang lebih akurat untuk para pasien yang kritis.
d. Memerangi kejahatan
TI dapat membantu memerangi kejahatan, seperti :
1. Daerah Los Angeles memiliki program komputer canggih untuk melaporkan dan menelusuri lebih dari 150.000 anggota geng di daerah tersebut. Program ini secara signifikan telah mengurangi kejahatan oleh geng.
2. Sejak tahun 1997, informasi mengenai pelaku kejahatan seksual telah tersedia di internet, hingga orang dapat berhati-hati mengenai apakah para pelaku yang dulu pernah dihukum tinggal di lingkungan kita.

Dampak Positif TI pada Organisasi (five force model)

Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan teknologi informasi pada organisasi.
1.The rivalry among existing firms in the industry
  • Menambah daya saing karena teknologi informasi meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi
  • Teknologi informasi dapat menjaga kemanan laporan dari suatu organisasi. Contoh : Menggurangi kemungkinan laporan suatu organisasi dapat dicuri
  • Tekonologi informasi meningkatkan akurasi
  • Dengan adanya TI, dapat meningkatkan employee satisfaction
2.The bargaining power of buyers
  • TI membantu untuk menjaga hubungan baik dengan buyer
  • TI dapat memberikan layanan kepada pelangan 24 jam
3.The bargaining power of Suppliers,
a. TI membantu menjalin hubungan baik dengan supplier
b. TI memudahkan organisasi untuk melakukan pencarian dan perbandingan supplier yang dapat menyediakan produk atau jasa yang lebih baik dan murah
c. TI memudahkan proses pendistribusian informasi kepada supplier
d. TI mempermudah organisasi untuk mencari supplier
e. TI dapat digunakan untuk mengintegrasi supply chain dengan supplier
4.The threat of entry of new competitor
a. TI memungkinkan organisasi menurunkan biaya produksi sehingga dapat menjual barang dengan harga lebih murah dari pada pesaing baru
5.The threat of substitute product or services
a. TI memungkinkan diversifikasi produk

Dampak Negatif TI pada Organisasi (five force model)

Keterangan:
1.The rivalvy among existing firms in the industry
a. Keberadaan TI yang bermanfaat meningkatkan daya saing masing-masing perusahaan dapat mengancam keberadaan suatu organisasi. Dalam kasus ini berlaku hokum alam, dimana yang kuat yang akan bertahan.
2.The bargaining power of buyers
a. TI memungkinkan organisasi kehilangan pelanggannya karena dengan adanya internet pelanggan dapat melakukan pencarian dan perbandingan produk atau jasa secara online dengan mudah dan cepat.
3.The bargaining power of Suppliers
a. TI memungkinkan organisasi kehilangan suppliernya karena dengan adanya internet supplier dapat melakukan pencarian dan perbandingan organisasi yang lebih mengguntungkan untuk melakukan kerjasama dengannya
4.The threat of entry of new competitor
a. TI memungkinkan organisasi kalah bersaing dengan pesaing baru, karena dengan TI pesaing baru dapat melakukan pemasaran secara online tanpa harus membangun toko untuk pemasaran.
5.The threat of substitute product or services
a. TI memungkinkan organisasi mengalami kerugian akibat adanya substitute product or service.
Contoh : Perusahaan rekaman yang mengalami kerugian akibat produknya yang berupa lagu tidak laku dipasaran karena TI memudahkan orang untuk mendownload langsung via internet.

 Kesimpulan

Teknologi informasi dan sistem informasi akan berkembang dengan cepat dan akan terus berkembang sampai masa depan. Penggunaan teknologi informasi dan sistem informasi akan semakin meningkat. Teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi organisasi, individu, maupun sosial masyarakat. Kegunaan akan teknologi informasi dapat dirasakan manfaatnya bila TI dikelola dengan cara yang baik dan bertanggung jawab. Apabila TI dapat dikelola dengan baik, TI dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam organisasi, individu, dan juga sosial masyarakat.
Perkembangan TI juga telah menciptakan komunitas virtual yang memungkinkan para pengguna yang memiliki kesamaan hobi dapat berkumpul, serta bertukar pikiran dan informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung. Komunitas virtual dapat dikembangkan menjadi tempat melakukan transaksi elektronik yang menjadi peluang usaha baru bagi perusahaan atau individu

Komunikasi

KOMUNIKASI 

 

DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalahs ebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
KOMUNIKAS ORGANISASI
Sedangkan Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan  berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat  berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin  pembagian tugas kerja.
Konsep Komunikasi Organisasi
Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi dalam organisasi yaitu  proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu  berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi dalam organisasi terdapat 7 konsep yaitu: (http://mudzakiriqbal.blogspot.com)
  1)      Proses
Dalam suatu organisasi kita menciptakan dan saling tukar menukar  pesan antar anggota, hal ini berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka hal ini disebut sebagai proses.  b.
  2)      Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Pengklasifikasian  pesan menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pesan internal dan eksternal. Klasifikasi pesan yang terakhir adalah  berdasarkan tujuan dari pengiriman dan penerima pesan. Redding (Goldhaber,1986) ada 3 alasan umum bagi arus pesan dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam organisasi, pemeliharaan organisasi, dan kemanusiaan.
  
  3)      Jaringan
Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik dinyatakan formal maupun informal.
  4)      Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh kepada bagian yang lain. Begitu juga dengan jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi. e.
  5)      Hubungan
            Organisasi yang merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena itu hubungan manusia dalam organisasi memfokuskan kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam organisasi mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang, hubungan dalam kelompok-kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi. Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan bersifat individual, kelompok dan hubungan organisasi. Sedangkan pace dan boren menggunakan istilah hubungan interpesonal dalam komunikasi yang terjadi hubungan tatp muka.
  6)      Lingkungan
Lingkungan secara fisik dan faktor sosial perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari organisasi dan kultur nya dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternal nya. Kultur organisasi yaitu pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok dalam organisasi. Karena lingkungan berubah-ubah maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.
  7)      Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggota, melakukan penelitian,  pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang  berlebihan.
KASUS PADA ORGANISASI
            Kasus pada Organisasi yang sering saya alami adalah adanya perbedaan pendapat antar anggota. Tetapi dengan adanya perbedaan pendapat sebuah organisasi akan maju, tetapi tergantung dari penyampaian perbadaan pendapat tersebut.ada orang yang menyikapi perbedaan pendapat dengan cara yang bijak karena mereka mempunyai pandangan positif bahwa pendapat orang lain dirumuskan dengan cara dan dasar yang berbeda. Namun, tidak sedikit pula ada orang yang menyikapi perbedaan pendapat dari oranglain merupakan kesalahan yang harus diluruskan dan disamakan dengan pendapat yang mereka kemukakan, padahal belum tentu pendapat yang mereka sampaikan merupakan benar. Tidak jarang juga ada orang yang menyikapi perbedaan ini dengan cara-cara kasar untuk memaksa orang lain untuk ikut menyetujui apa yang mereka sampaikan.
Referensi :

Basis Data

PENGERTIAN BASIS DATA

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Banyak sekali pihak instansi Pemerintah ataupun Perusahaan yang menggunakan sistem program Data Base ini, diantaranya di gunakan untuk menggupulkan data para karyawan, siswa, PNS, dan lain sebagainya.
Program Data Base ini mempermudah kita untuk menyinpan data / sebagi penyimpanan data yang paling  efektif dan efisien. Berbagai macam bentuk dari Data Base itu sendiri diantaranya :
            1. Hierarchical DataBase.
            2. Network DataBase
            3. Relational DataBase

           
Selain itu Data Base juga memiliki berbagai tipe diantaranya :
a.            Operational DataBase
b.            Analytical DataBase
c.            Data WareHouse
  Masalah
Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam makala ini diantaranya :
1.                  Pengertian dari Data base dan asal mula Data Base
2.                  Bentuk Dari Data Base dan Stuktur Data Base
3.                  Tipe dari Data Base
4.                  Konsep Dasar Database
5.         Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan
  Tujuan.
Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi. Pengulangan data (data redundancy ) adalah duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalan beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalan struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam label dan kamus yang terpidah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali, yaitu dalam tabel.

Defenisi Data base
        Beberapa definisi basis data adalah sebagai berikut:
1.       Sekumpulan data store(bisa dalam jumlah besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, dan media penyimpan sekunder lainnya.
2.       Sekumpulan program-program aplikasi umum yang  bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum(hapus,cari,update,dll)
3.       Basis data terdiri dari data yang di-share bagi banyak user dan memungkinkan penggunaan data yang sama pada waktu bersamaan oleh banyak user.
4.       Koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise.Mis. Basis data RS akan terdiri dari data-data seperti pasien, karyawam, dokter, dan perawat.
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Bentuk Dari Data Base dan Stuktur Data Base
1.2.1.   Bentuk - Bentuk Dari Data Base yaitu  :
1. Hierarchical DataBase.
Biasa digunakan untuk jaringan komunikasi data yang berupa hierarchi/tree. Dasar hierarchi Data base berusaha untuk menggambar realita dalam sebuah organisasi kebentuk data komputer.
2.                  Network DataBase
Network DB dibuat karena jaringan komunikasi memiliki topology Mesh, sehingga membutuhkan bentuk ini. Network Data Base memiliki struktur file yang sama, sehingga file yang satu dapat mengetahui / mendapatkan informasi file yang lain dengan benar.
3.                  Relational DataBase
Bentuk DB yang paking Fleksibel dan terbuka. Biasanya digunakan pada local saja.
1.2.2.   Struktur Data Base
Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau secara implicit.
• Hubungan eksplisit
inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data yang terintefrasi secara logis dalam file yang sama. Suatu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan- catatan tersebut dalam suatu hirarki. Ini disebut struktur hirarkis. Dalam struktur seperti ini, setiap catatan pada satu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai catatan yang setingkat lebih rendah. Catatan yang memiliki anak disebut parent dan anak catatan itu sisebut children.
• Hubungan implicit
Pada awal 1970-an Edgar f. Codd dan C.J. Date, keduanya dari IBM tetapi bekerja secara terpisah, mengembangkan statu pendekatan untuk menetapkan hubungan antar catatan yang tidak harus dinyatakan secara eksplisit. Link field khusus tidakperlu disertakan dalam catatan. Pendekatan Codd dan Date dinamai struktur relasional, dan menggunakan hubungan implicit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan data yang telah ada. Keuntungan utama dari struktur relasional bagi CBIS adalah fleksibelitas yang ditawarkanya dalam rancangan dan penggunaan database. Pemakai dan spesialis informasi dibebeskan dari keharusan mengidentifigasi semua informasi yang diperlukan sebelum menciptakan database.
Tipe-tipe Data Base
1.         Operational DataBase
Data Base  menyimpan data detail yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dari entire  organization.
2.         Analytical DataBase
Menyimpan data dan information extrated dari operational yang diseleksi dan external. DataBase Meliputi data dan informasi yang banyak dibutuhkan oleh manajer organisasi dan end user.
3.         Data WareHouse
Merupakan pusat data sentral yang ditampilkan dan diintegrasikan sehingga dapat digunakan oleh manajer dan user professional untuk macam-macam analisis bisnis, penelitian pasar dan decision support.
4.         Distributed DataBase
5.         End User DataBase
Data Base terdiri dari variasi data yang dikembangkan oleh end user pada  workstation.

6.         HyperMedia DataBase

7.         External DataBase
Konsep Dasar Database
1.       Field
Ø      Field merupakan implementasi dari suatu atribut data.
      Ø      Field merupakan unit terkecil dari data yang berarti(meaningful data) yang disimpan dalam suatu file atau basis data.
2.       Record
Ø      Field-field tersebut diorganisasikan dalam record-record
      Ø      Record merupakan koleksi dari field-field yang disusun dalam format yang telah ditentukan.
      Ø      Selama desain sistem, record akan diklasifikasikan sebagai fixed-length record atau variable-length record.
      1.      Fixed-length record: tiap instance record punya field, jumlah field, dan ukuran logik  yang sama.
      2.      Variable-length record : mengijinkan record-record yang berbeda dalam file yang sama memiliki panjang yang berbeda.
3.       File dan Tabel      
Ø      Record-record yang serupa diorganisasikan dalam grup-grup yang disebut file. Jadi file merupakan kumpulan semua kejadian dari struktur record yang diberikan.
Ø      Tabel merupakan ekivalen basis data relasional dari sebuah file.


Kesimpulan
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Program Data Base ini mempermudah kita untuk menyinpan data / sebagi penyimpanan data yang paling  efektif dan efisien. Berbagai macam bentuk dari Data Base itu sendiri diantaranya :
1. Hierarchical DataBase.
2. Network DataBase
3. Relational DataBase
           
Selain itu Data Base juga memiliki berbagai tipe diantaranya :


  • Operational DataBase    
  • Analytical DataBase     
  •  Data WareHouse

2.                  Saran
Dengan adanya makalah yang berjudul “Data Base “ ini dapat bermanfaat dan berguna untuk semuah yang membacanya. Selain itu juga semoga Makala bisa lebih berkembang lagi dari makalah yang sudah-sudah.
DAFTAR PUSTAKA
mti.ugm.ac.id/~harrismare/Database/.../Handout%20%20Database.do...