·
Budaya
Dasar Lingkungan
Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya.
Tujuan dari ilmu
budaya dasar tersebut adalah sebagai penajam kepekaan kita terhadap lingkungan
dan budaya di sekitar kita, membentuk karakter diri untuk menjadi pemimpin,
memperluas sudut pandang pemikiran kita serta mampu berbicara di depan khalayk
umum untuk mengajak dan mempengaruhi di segala kalangan umur.
Sebagai seorang
manusia yang kodratnya adalah mahluk sosial, kita patut mempunyai dasar
pengetahuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan disekitar kita agar kita
bisa hidup berdampingan dengan baik. faktor inilah yang menurut saya menjadi
awal mulanya ada budaya didalam suatu kelompok masyarakat. Mereka menciptakan
sesuatu yang bisa membuat mereka menjalin kesatuan didalam kehidupannya. Budaya
itu sendiri pastilah suatu kesepakatan bersama dari penciptanya, berdasarkan
nilai, norma dan moral yang positif yang beredar di masyrakat itu.
Budaya yang baik
tentulah melahirkan sikap dan perilaku yang baik pula kepada generasi
penerusnya di masa yang akan datang. sedangkan budaya yang buruk tercipta dari
ulah seseorang/sebagian kelompok yang menenntang nilai nilai positif yang
terkandung dalam masyarakat itu. mereka ingin menciptakan aturannya sendiri
yang berkebalikan dengan aturan yang sudah tersusun walaupun tidak resmi
Contoh budaya baik
yang ada adalah, seorang ibu mengajari anaknya agar menyisihkan uang sakunya
kepada pengemis dijalanan. Hal ini membuktikan budaya tolong menolong telah
diajarkan kepada si anak agar nantinya ia dapat menolong orang lain dalam
konteks yg lebih besar, karena sesungguhnya tolong menolong itu suatu kewajiban
bukan sekedar cerminan kebaikan semata. Apabila budaya baik terus diwarisi
otomatis masyarakat akan hidup rukun damai dan tentram .
Tidak seperti
sekarang, sebagian bangsa Indonesia selalu saja membuat onar, baik dalam
lingkung nonformal seperti kericuhan supporter dalam pertandingan sepak bola
sampai lingkup formal yang diberitakan bahwa sidang DPR terjadi kisruh yang
dilakukan oleh pejabat rakyat sendiri. sampai kapankah bangsa ini akan terus
bergulat dengan kebudayaannya yang semakin mundur dan tenggelam. kapankah kita
terbangung dari tidur yang membutakan kita akan indahnya hidup bila bersama.
ayo kita rubah semuanya agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan disegani
negara lain dengan memperbaiki budaya yang telah rusak ini. kita pasti bisa !
Bangkit demi INDONESIA!
Peristiwa
alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit
bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma
(aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun
manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi.
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin
topan
Angin
topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan
tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan
angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik
merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California,
Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan
tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di
Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya
angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
·
IBD
mengenai Kehidupan
ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahhuan menelaah
berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai
bidang pengetahuan keahlian yang tegolong dalam Pengetahuan Budaya.
Manusia dan Pandangan Hidup .
Cita adalah
hati; cita-cita adalah suatu keinginan yang terkandung dalam hati. Karena itu
cita-cita juga berarti angan, harapan dan tujuan. Keinginan yang baik dan ada
yang buruk, keinginan yang baik bersifat luhur, keinginan itu dicapai dengan
tidak merugikan orang lain. Keinginan buruk sebaliknya.
Ada tiga
kategori keadaan hati seeorang (keras, lunak, dan lemah). Orang yang berhati
keras biasanya mencapai hasil biasanya
mencapai hasil yang gemilang dan sukses hidupnya, orang yang hatinya lunak
usaha mencapai cita-citanya harus selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi dan agak lambat untuk meraihnya
Orang yang
berhati lemah, mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila ia
menghadapi kesulitan cepat cepat iya
berganti haluan (berganti keinginan).
Makna Sikap Hidup.
Sikap hidup yang merupakan perasaan
haati yang dalam untuk menghadapi hidup ini. Dan selalu bergantungkepada
pribadi orang itu dan juga lingkungannya , setiap manusia memiliki kadar sikap,
kadar sikap yang dimiliki oleh setiap individu manusia atau satu sama lain
tidak sama . maka dari itu para leluhur kita menganjurkan untuk saling menjaga
sikap kepada yang lainnya agar terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.
Kehidupan adalah ciri
yang membedakan objek yang memiliki isyarat
dan proses penopang diri (organisme
hidup) dengan objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut
telah mati atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan
diklasifikasikan sebagai benda mati. Ilmu yang berkaitan dengan studi
tentang kehidupan adalah biologi.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi kehidupan dari beberapa ahli:
1)
I KETUT GEDE YUDANTARA
Kehidupan merupakan anugerah dan amanah sebagai ciptaan
Tuhan
Kehidupan merupakan cobaan hidup yang selalu dirundung suatu
permasalahan
Kehidupan merupakan penebus dosa serta merupakan suatu
proses reinkarnasi
2)
CAMPBELL, REECE, MITCHELL
Kehidupan
merupakan suatu hirarki, dimana setiap tingkat sruktur biologis merupakan
pengembangan dari tingkatan di bawahnya
3)
SAYYID QUTHB
Kehidupan
merupakan rangkaian pengaturan sehingga kita sampai kepada adanya air dan
kehidupan
4)
NISTIAN ODOP
Kehidupan adalah guru yang sesungguhnya
5)
SUHAIRI AWANG
Kehidupan
merupakan suatu kisah yang penuh berliku. kelangsungannya senantiasa berputar -
putar di ruang lingkup yang serupa dari satu generasi sejak mula manusia
diciptakan hinggalah menjejak kepada waktu yang paling hampir dan kisahnya
selalu berulang - ulang
Perkembangan Budaya
Indonesia kalau kita berbicara tentang kebudayaan bangsa Indonesia biasanya
akan membanggakan candi Borobudur, Prambanan, musik gamelan dan berbagai
warisan budaya nenek moyang berabad-abad yang lalu. Jarang yang menyebut
karya-karya para seniman kontemporer. Mungkin juga memang benar prestasi bangsa
kita dalam bidang kesenian kontemporer belum ada yang dapat diketengahkan dalam
percaturan dunia.
Demikian pula
masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya dimasa
lampau, walaupun perkembangannya akhir-akhir ini agak tertinggal apabila
dibandingkan dengan perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat
dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami
kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan
yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian
generasi.
Kebudayaan
Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi
oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan
kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu
dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan
yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad
ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai,
sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa
masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang
intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain
itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari
daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi
penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik.
Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada
kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Batik adalah salah
satu kebudayaan dari Indonesia, batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai
seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa)
sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan
mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan
membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap”
yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Dan sekarang ini
batik adalah warisan budaya Indonesia. Unesco , Lembaga Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan telah menyetujui batik
sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan oleh Indonesia.
Dengan adanya
peresmian Batik sebagai budaya asli Indonesia, ini membuktikan bahwa
perkembangan budaya di Indonesia akhir-akhir ini semakin meningkat, oleh karena
itu kita sebagai warga Negara Indonesia dan yang mencintai budaya asli
Indonesia sebaiknya kita terus melestarikan budaya asli khas Indonesia. Jangan
sampai budaya asli Indonesia diakui oleh Negara lain dikarenakan oleh warga
negara kita sendiri tidak mau melestarikan budaya kita.
Ada beberapa bagian dari budaya
indonesia yang di klaim oleh negara lain. Berikut, data dari budaya yang di
klaim oleh negara lain:
1.
Batik dari Jawa oleh Adidas
2.
Naskah kuno dari Riau oleh pemerintah Malaysia
3.
Naskah kuno dari Sumatera Barat oleh pemerintah Malaysia
4.
Naskah kuno dari Sulawesi Selatan oleh pemerintah Malaysia
5.
Naskah kuno dari Sulawesi Tenggara oleh pemerintah Malaysia
6.
Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7.
Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh oknum WN Belanda
8.
Sambal Petai dari Riau oleh oknum WN Belanda
9.
Tempe dari Jawa oleh beberapa perusahaan asing
10.
Lagu Rasa Sayange dari Maluku oleh pemerintah Malaysia
·
IBD Rasa Cinta Kasih
Kasih sayang di
alami oleh setiap manusia, karena kasih sayang bagian hidup manusia sejak lahir
anak telah mengenal kasih sayang, meskipun ada pula kelahiran anak yang tidak
diharapkan, namun hal itu termasuk pengecualian. Kelahiran anak yang tidak
dirapakan umumnya lahir bukan karna kasih sayang. Kasih sayang yang berlebihan
cenderung merupakan pemanjaan yang kurang baik, karena umumnya anak yang
dimanjakan menjadi anak yang sombong, dan tidak menghormati orang tua
Pengertian tentang cinta dikemukakan
juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur
yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia,
tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia
harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia
sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu,
saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan
sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam
meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan
rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa
ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu,
adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta
kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah
adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta
tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,
harta, dan tempat tinggal.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9)
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9)
Macam-Macam Cinta
1. Cinta Kepada Allah
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang
paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan
kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja,
tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan
tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya:
“Katakan1ah: Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Mi
Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang
manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan
lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada
sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab
dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi
dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan
kalbunya.
2. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus
Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang
benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah
menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga
Islam tersebar di seluruh penjuru dunia. dan membawa kemanusiaan dan kekelaman
kesesatan menuju cahaya petunjuk.
3. Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi
dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri
ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna
bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara gejala yang
menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang
sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan
memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.
(QS, al-Adiyat, 100:8)
4. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan
penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena
itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya
dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri
sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa
merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada
orang-orang yang beriman agan saling cinta-mencintai seperti cinta mereka pada
diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada
para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
5. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya
dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor
yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dan jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur
kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan
rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah
kebahagian rumah tangga itu.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara
pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh
cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia
mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh
William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah”
Roro Mendut dan Prono Citro”